Monday 13 July 2015

Laporan Ketimpangan di Indonesia 2014


TREND KETIMPANGAN DAN PILIHAN KEBIJAKAN INDONESIA
Laporan Ketimpangan di Indonesia 2014

Tim Penyusun:
Ah Maftuchan (Prakarsa), Alfindra Primadi (UI), Beka Ulung Hapsara, Hamong Santono
Kuskridho Ambardi (LSI), Siti Khoirun Nikmah, Sugeng Bahagijo

Penerbit: INFID, Februari 2015

Lima tahun terakhir, rata-rata perekonomian Indonesia tumbuh di atas 5%. Jauh di atas
rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 3%. Namun pada saat bersamaan, laju
ketimpangan kian pesat. Ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin semakin lebar.
Dalam situasi demikian, INFID menyambut baik pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla yang telah
memasukkan penurunan ketimpangan sebagai agenda pembangunan di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Pemerintah menargetkan
penurunan rasio gini dari 0,41 menjadi 0,37 hingga 0,36 di tahun 2019. Sebuah target yang
memerlukan kerja keras ditunjang dengan kebijakan ekonomi, sosial dan politik yang tepat.


Seiring dengan komitmen tersebut, INFID menyusun laporan mengenai Trend Ketimpangan
di Indonesia di tahun 2014 disertai dengan pilihan-pilihan kebijakan yang dapat mengurangi
ketimpangan. laporan ini ditujukan untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait dengan
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) di tahun 2016 dan RKP agar dihasilkan
program dan kebijakan yang tepat sasaran.

Laporan ini juga ditujukan kepada publik dan mitra kerja INFID untuk menjadi bahan
pembahasan bersama. Sehingga ke depan, bukan lagi memikirkan arti penting ketimpangan
namun sudah saatnya memikirkan apa dan bagaimana kebijakan yang tepat untuk
menurukan ketimpangan.

Semoga melalui laporan ini, seluruh niat baik bisa dilaksanakan sehingga komitmen yang ada
bisa dicapai. Selain itu, komitmen ini juga disertai dengan pemahaman bersama mengenai
pentingnya sebuah struktur ekonomi, sosial dan politik yang mencerminkan kesetaraan dan
keadilan demi kemajuan Bangsa Indonesia.

Laporan ketimpangan format PDF

No comments:

Post a Comment